Emas Masih Jadi Investasi Favorit Masyarakat Indonesia, Ini Alasannya
Di tengah berbagai pilihan investasi, emas tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia karena stabilitas dan keamanannya.

Survei terbaru dari Jakpat, Indonesia Investment Trends, yang dirilis pada 13 Januari 2025, menunjukkan bahwa emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi paling diminati masyarakat Indonesia. Dalam survei tersebut, 66% responden memilih emas sebagai instrumen investasi utama, hanya sedikit di bawah perhiasan yang menjadi pilihan 67% responden. Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengandalkan emas sebagai aset yang aman dan bernilai stabil di tengah ketidakpastian ekonomi.
Harga emas terus mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir. Pada Desember 2019, harga emas batangan tercatat sekitar Rp 762.000 per gram. Lima tahun berselang, tepatnya pada April 2025, harga emas mencapai Rp 2.039.000 per gram, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan harga emas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk inflasi global, ketegangan geopolitik, serta meningkatnya permintaan dari negara-negara seperti China dan India. Selain itu, emas sering kali menjadi pilihan utama investor saat terjadi ketidakpastian ekonomi, karena dianggap sebagai safe haven atau aset yang tetap bernilai bahkan saat pasar keuangan bergejolak.
Mengapa Masyarakat Indonesia Memilih Investasi Emas?
Menurut Venus Kusumawardana, dosen di Program Studi D3 Perbankan Universitas Muhammadiyah Malang, emas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan instrumen investasi lainnya. Salah satu alasan utama adalah kemampuannya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Saat nilai mata uang melemah, harga emas cenderung naik, sehingga investor tetap memiliki daya beli yang stabil.
Selain itu, emas memiliki likuiditas tinggi, yang berarti dapat diperjualbelikan kapan saja dengan harga mendekati pasar. Berbeda dengan saham atau reksa dana yang bergantung pada performa perusahaan, emas tidak terkena risiko pihak ketiga, sehingga lebih aman bagi investor yang ingin menghindari volatilitas pasar.
Keuntungan dan Risiko Investasi Emas
Menurut Dr. Muhaimin, S.Ag, MA, pakar ekonomi dari UIN Antasari Banjarmasin, investasi emas memiliki sejumlah keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan.
Keuntungan utama dari investasi emas adalah stabilitas nilai dan ketahanannya terhadap krisis ekonomi. Saat inflasi meningkat dan daya beli mata uang turun, harga emas biasanya naik. Selain itu, emas juga menawarkan likuiditas tinggi, sehingga investor dapat menjualnya kapan saja tanpa mengalami kesulitan.
Namun, investasi emas juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah fluktuasi harga, yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga di Amerika Serikat, nilai tukar dolar, serta dinamika pasar global. Saat kondisi ekonomi membaik, investor cenderung mengalihkan dana ke aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham.
Selain itu, emas tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti dividen saham atau bunga obligasi. Keuntungan hanya bisa diperoleh jika harga emas naik setelah pembelian. Oleh karena itu, emas lebih cocok untuk investasi jangka panjang dibandingkan dengan instrumen yang memberikan penghasilan rutin.
Di tengah berbagai pilihan investasi, emas tetap menjadi favorit masyarakat Indonesia karena stabilitas dan keamanannya. Dengan tren kenaikan harga yang konsisten dan sifatnya sebagai safe haven, emas terus menjadi pilihan utama bagi investor pemula maupun berpengalaman. Namun, sebelum berinvestasi, penting bagi masyarakat untuk memahami keuntungan dan risiko yang ada. Dengan strategi yang tepat, emas bisa menjadi aset yang menguntungkan dalam jangka panjang.